Ratusan Warga Padati GOR Kadrie Oening, Antusias Periksa Mata Gratis di Samarinda

DIKSI.CO – Suasana GOR Kadrie Oening, Sempaja, Samarinda, berubah menjadi lautan manusia pada Minggu (12/10/2025) pagi. Sejak matahari belum tinggi, ratusan warga sudah mengantre dengan tertib, sebagian membawa keluarga, menunggu giliran untuk memeriksakan mata mereka secara gratis.
Kegiatan sosial ini digelar oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Cabang Kalimantan Timur–Kalimantan Utara (Kaltim–Kaltara) dalam rangka memperingati World Sight Day atau Hari Penglihatan Sedunia 2025.
Ketua Panitia, dr. Nur Khoma Fatmawati, M.Kes, Sp.M, mengatakan kegiatan tersebut lahir dari keprihatinan terhadap minimnya perhatian masyarakat terhadap kesehatan mata, meski organ ini sangat vital dalam kehidupan sehari-hari.
“Banyak orang merasa penglihatannya masih normal, padahal bisa jadi sudah ada gangguan ringan. Mata adalah jendela kehidupan, jadi kesehatannya jangan dianggap sepele,” ujarnya di sela kegiatan.
Perdami menargetkan 300 peserta pemeriksaan mata gratis dan 150 penerima kacamata baru dalam kegiatan tahun ini. Namun, antusiasme warga Samarinda jauh melampaui ekspektasi panitia.
“Kuota sudah penuh bahkan sebelum acara dibuka. Respons masyarakat luar biasa, dan kami akan berupaya memperluas jangkauan kegiatan seperti ini di tahun-tahun mendatang,” kata dr. Nur Khoma.
Dari hasil pemeriksaan sementara, gangguan yang paling banyak ditemukan adalah kelainan refraksi seperti rabun jauh (miopia) dan rabun dekat (hipermetropia). Selain itu, dokter juga menemukan sejumlah kasus katarak, glaukoma, hingga gangguan akibat penyakit penyerta seperti hipertensi dan diabetes.
“Pemeriksaan rutin penting dilakukan, meskipun tidak ada keluhan. Dengan deteksi dini, gangguan mata bisa ditangani sebelum menimbulkan kebutaan,” jelasnya.
Melalui momentum World Sight Day ini, Perdami ingin menumbuhkan kesadaran bahwa menjaga kesehatan mata tidak boleh menunggu gejala parah.
“Kami ingin mengingatkan masyarakat: menjaga mata bukan hanya ketika sakit, tapi juga untuk mencegah gangguan di masa depan,” tutup dr. Nur Khoma.
Kegiatan berlangsung hingga sore hari, dengan para peserta tampak puas usai menerima pemeriksaan gratis dan beberapa langsung membawa pulang kacamata baru mereka.
Hari Penglihatan Sedunia.
Lantas apa itu World Sight Day atau Hari Penglihatan Sedunia yang diperingati Perdami?
Menurut WHO, Hari Penglihatan Sedunia merupakan sebuah kesempatan untuk menyoroti pentingnya melindungi mata dan penglihatan kita, meningkatkan kesadaran akan gangguan penglihatan dan kebutaan, serta mempromosikan perawatan mata dan penglihatan.
Sejarah Hari Penglihatan Sedunia
Melansir laman National Today, Hari Penglihatan Sedunia diinisiasi oleh Lions Clubs International Foundation melalui ‘SightFirstCampaign’ untuk meningkatkan kesadaran tentang kebutaan yang dapat dicegah dan membantu penyandang tunanetra.
Pada tahun 1917, Melvin Jones mendirikan Lions Clubs International (LCI), sebuah organisasi pelayanan. Lions Clubs International telah menyelenggarakan berbagai proyek di seluruh dunia, seperti penggalangan dana untuk korban topan dan siklon, diagnosis dan penanganan bagi penyandang gangguan pendengaran, layanan pendengaran komunitas, dan proyek skrining kanker.
Salah satu proyek Lions Clubs International yang terkenal adalah kampanye “SightFirst”. Dimulai pada tahun 1990, kampanye ini bertujuan untuk memerangi kebutaan akibat trakoma dan penyebab kebutaan lainnya. Kampanye ini telah membantu lebih dari 488 juta orang penyandang tunanetra.
Selama kampanye ‘SightFirst’ pada tahun 2000, Lions Clubs International dan Badan Internasional untuk Pencegahan Kebutaan (IAPB) menetapkan setiap Kamis kedua di bulan Oktober sebagai Hari Penglihatan Sedunia. Tujuan utamanya adalah untuk menarik perhatian publik terhadap pentingnya mengikuti praktik aman guna mencegah kebutaan dan masalah penglihatan lainnya.
Hari ini diperingati oleh jutaan orang di seluruh dunia untuk meningkatkan kesadaran tentang perawatan mata dan juga untuk menghargai anugerah penglihatan, yang merupakan berkah dalam segala hal. Hari ini juga merupakan langkah menuju World Health Organization’s ‘VISION 2020’, yang bertujuan untuk “mengintensifkan dan mempercepat kegiatan pencegahan kebutaan guna mencapai tujuan eliminasi kebutaan yang dapat dicegah pada tahun 2020.”
Pada Mei 2024, WHO meluncurkan inisiatif global SPECS 2030 untuk memastikan akses terhadap kacamata berkualitas dan terjangkau serta layanan terkait yang berpusat pada masyarakat bagi setiap orang yang membutuhkannya.
Tema Hari Penglihatan Sedunia 2025
Mengutip dari situs The International Agency for the Prevention of Blindness (IAPB), Hari Penglihatan Sedunia 2025 mengangkat tema #LoveYourEyes. Hari Penglihatan Sedunia memusatkan perhatian dunia pada pentingnya perawatan mata dan berupaya menginspirasi semua orang, di segala usia dan tahap, untuk mencintai mata Anda.
(*)